November 2025

Gerakan Jihad Ekonomi: PCPM Kandangan Survei Lahan Milik Tokoh Muhammadiyah Baledu untuk Sentra Sayuran Produktif

KANDANGAN (23/11/2025) – Semangat kemandirian ekonomi terus digelorakan oleh angkatan muda Muhammadiyah. Pada hari ini, Ahad, 23 November 2025, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kandangan merealisasikan langkah konkret dalam pilar ketiga Muhammadiyah, yakni bidang ekonomi, dengan melaksanakan survei lokasi lahan produktif di wilayah Ranting Muhammadiyah Baledu.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis antara PCPM Kandangan dengan salah satu tokoh senior Muhammadiyah Ranting Baledu. Tokoh tersebut dengan sukarela meminjamkan lahan miliknya untuk dikelola sepenuhnya oleh Pemuda Muhammadiyah sebagai lahan pertanian produktif. Langkah ini dinilai sebagai terobosan vital dalam menciptakan amal usaha yang nyata, sekaligus memutus ketergantungan organisasi pada pendanaan konvensional.

Sinergi Lintas Generasi

Pukul 08.00 WIB, rombongan pengurus PCPM Kandangan yang terdiri dari Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan serta anggota KOKAM tiba di lokasi. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pemilik lahan dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Baledu. Suasana sejuk pedesaan Baledu menjadi saksi kolaborasi apik antara golongan tua yang memiliki aset dan golongan muda yang memiliki tenaga serta visi inovasi.

Dalam sesi survei tersebut, tim melakukan pengukuran luas lahan, pengecekan kontur tanah, serta analisis sumber air irigasi. Hal ini krusial mengingat rencana utama pemanfaatan lahan ini adalah untuk budidaya tanaman hortikultura, khususnya sayur-sayuran jangka pendek yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan perputaran modal yang cepat.

Ketua PCPM Kandangan, Wahyu, di sela-sela kegiatan survei menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bertani biasa.

"Ini adalah bentuk jihad ekonomi. Kami tidak ingin Pemuda Muhammadiyah hanya sibuk di ruang rapat, tetapi juga harus turun ke tanah, berkeringat, dan menghasilkan sesuatu yang nyata. Kepercayaan yang diberikan oleh Ayahanda Rinjani ini adalah amanah besar. Lahan ini harus jadi role model bagaimana wakaf manfaat atau pinjam pakai lahan bisa menghidupi nafas organisasi," ujarnya dengan penuh semangat.

Fokus Komoditas: Ketahanan Pangan Lokal

Berdasarkan hasil diskusi di lapangan setelah melihat kondisi tanah yang gembur dan ketersediaan air yang cukup memadai, tim survei menyimpulkan bahwa lahan ini sangat potensial untuk ditanami berbagai jenis sayuran. Beberapa komoditas yang masuk dalam radar perencanaan antara lain cabai, terong, kangkung, bayam, hingga tomat.

Pilihan jatuh pada tanaman sayuran bukan tanpa alasan. Selain masa panen yang relatif singkat (mulai dari 25 hari hingga 3 bulan), permintaan pasar terhadap sayuran segar di wilayah Kandangan dan sekitarnya masih sangat tinggi.

"Kami melihat peluang pasar yang terbuka. Rencananya, hasil panen nanti tidak hanya dijual ke pasar induk, tetapi juga akan kami tawarkan langsung ke warga persyarikatan melalui sistem pre-order atau pasar warga. Ini menciptakan ekosistem ekonomi yang berputar dari jamaah untuk jamaah," tambah Koordinator Bidang Ekonomi PCPM Kandangan.


Strategi ini diharapkan mampu menjadi penopang kas organisasi. Keuntungan dari pengelolaan lahan ini diproyeksikan untuk mendanai kegiatan-kegiatan dakwah Pemuda Muhammadiyah, santunan sosial, hingga pengembangan kapasitas kader, sehingga PCPM Kandangan dapat memiliki kemandirian finansial yang berkelanjutan.

Spirit Al-Maun dalam Pertanian

Pemilik lahan, Ayahanda Rinjani, menyampaikan rasa harunya melihat semangat anak-anak muda yang mau turun ke sawah. Bagi beliau, meminjamkan lahan ini adalah implementasi dari spirit Al-Maun dan ta’awun (tolong-menolong). Daripada lahan tersebut tidur atau kurang produktif, menyerahkannya kepada Pemuda Muhammadiyah dinilai akan membawa keberkahan yang lebih luas.

"Muhammadiyah itu besar karena keikhlasan warganya. Saya titipkan lahan ini kepada anak-anak muda agar dikelola dengan serius. Jangan takut gagal, karena bertani itu belajar sabar dan tawakal. Harapan saya, dari tanah ini nanti tumbuh kader-kader yang tidak hanya pandai berpidato, tapi juga pandai mencari nafkah dan memberdayakan masyarakat," ungkapnya.

Langkah Selanjutnya

Pasca survei hari ini, tim PCPM Kandangan akan segera menyusun timeline kerja. Tahap pertama yang akan dilakukan dalam minggu ini adalah pembersihan lahan (land clearing) dan pengolahan tanah. PCPM juga berencana melibatkan kader-kader muda yang memiliki latar belakang pendidikan pertanian atau pengalaman bertani untuk menjadi mentor teknis di lapangan.

Program ini juga diharapkan menjadi laboratorium alam bagi kader. Di sini, mereka akan belajar manajemen agribisnis, kerja sama tim, hingga strategi pemasaran digital untuk produk pertanian.

Kegiatan survei berakhir pada pukul 17.00 WIB, ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah sederhana. Dengan terlaksananya survei ini, satu langkah besar telah diambil oleh PCPM Kandangan. Di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu, inisiatif pengelolaan lahan produktif di Baledu ini menjadi oase optimisme bahwa Pemuda Muhammadiyah siap menjadi pilar penyangga ekonomi umat yang tangguh dan berkemajuan.

Dari Baledu, benih kemandirian itu mulai disemaikan. Insya Allah, dalam waktu dekat, panen raya keberkahan akan segera dinikmati bersama.

Hangat dan Produktif, POS Ronda #6 PCPM Kandangan Lahirkan Gagasan Strategis di Malebo

KANDANGAN – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kandangan kembali sukses menggelar agenda rutin kebanggaan mereka. Bertajuk "POS Ronda #6" (Pekan Obrolan Santai & Rembugan), acara ini digelar pada Sabtu malam, 22 November 2025, bertempat di kediaman Saudara Umar di Dusun Malebo.

Di tengah sejuknya udara malam Kandangan, puluhan kader muda Muhammadiyah tampak memadati lokasi sejak pukul 20.00 WIB. Tidak ada sekat formalitas yang kaku; semua duduk melingkar, bersila, ditemani aroma kopi dan hidangan sederhana. Suasana yang terbangun benar-benar mencerminkan semangat "Rembugan & Ngopi Bareng Pemuda" yang diusung dalam poster kegiatan.

Mempererat Silaturahmi di Akar Rumput

Tujuan utama dari POS Ronda #6 ini sangat jelas terasa sejak awal acara dimulai, yakni mempererat tali silaturahmi antaranggota. Dalam kesibukan aktivitas harian masing-masing kader—baik yang bekerja, berwirausaha, maupun menempuh pendidikan—momen pertemuan fisik seperti ini menjadi oase yang sangat dinantikan.

Acara dibuka dengan sesi taaruf santai dan saling bertukar kabar (tukar kawruh). Hal ini menjadi fondasi penting bagi soliditas organisasi. PCPM Kandangan menyadari bahwa sebelum melangkah pada program-program besar, kedekatan emosional antarpersonel adalah modal utama. Di rumah Saudara Umar inilah, tawa dan canda melebur menjadi satu, menghapus rasa canggung yang mungkin sempat ada di antara kader senior dan anggota baru.

"Silaturahmi bukan hanya sekadar bertemu muka, tapi menyatukan frekuensi hati. Di POS Ronda inilah kita merawat persaudaraan itu," ujar salah satu peserta yang hadir dengan antusias.

Diskusi Bernas: Menggali Gagasan Kemajuan

Setelah suasana mencair lewat sesi "ngopi dan jagongan", acara berlanjut ke inti pembahasan yang lebih serius namun tetap santai. Fokus diskusi malam itu adalah menggali gagasan-gagasan segar untuk kemajuan PCPM dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Kandangan ke depan.


Dalam sesi diskusi yang egaliter, setiap hadirin diberi ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan unek-unek, kritik membangun, hingga ide-ide liar yang inovatif. Beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam diskusi tersebut antara lain:


Revitalisasi Peran KOKAM: Para pemuda sepakat bahwa KOKAM Kandangan harus terus meningkatkan kapasitasnya. Tidak hanya soal kesiap-siagaan fisik dan pengamanan acara, tetapi juga peran KOKAM dalam kebencanaan dan pelayanan sosial kemasyarakatan. Muncul gagasan untuk mengadakan pelatihan rutin yang lebih spesifik guna meningkatkan skill individu anggota KOKAM, sehingga kehadiran mereka semakin dirasakan manfaatnya oleh warga Kandangan secara luas.

Kemandirian Ekonomi Pemuda: Isu ekonomi juga menjadi bahasan hangat. Gagasan tentang pemberdayaan ekonomi kader melalui unit usaha milik PCPM atau kolaborasi antar-wirausahawan muda Muhammadiyah (Jatam) mulai dipetakan. Para peserta menyadari bahwa dakwah memerlukan logistik, dan kemandirian ekonomi adalah kunci agar organisasi bisa berlari lebih kencang tanpa ketergantungan.

Dakwah Digital dan Kultural: Mengingat tantangan zaman yang serba digital, muncul usulan agar PCPM Kandangan lebih masif dalam menggarap dakwah di media sosial. Namun, pendekatan kultural seperti "POS Ronda" ini juga disepakati untuk tetap dipertahankan sebagai ciri khas dakwah yang merangkul, bukan memukul. Tradisi nglingting dan ngopi dimaknai sebagai simbol bahwa Pemuda Muhammadiyah mampu masuk ke segala lapisan masyarakat.

Tuan Rumah Mengapresiasi

Saudara Umar, selaku tuan rumah di Malebo, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas kehadiran rekan-rekan seperjuangan. Ia menuturkan bahwa menjadikan rumahnya sebagai tempat berkumpul para pemuda yang memikirkan umat adalah sebuah kehormatan tersendiri.

"Senang rasanya rumah ini menjadi saksi lahirnya ide-ide baik. Semoga dari Malebo ini, semangat kita untuk membesarkan PCPM dan KOKAM Kandangan semakin menyala," ungkap Umar di sela-sela menyuguhkan kopi tambahan.

Komitmen Tindak Lanjut

Diskusi yang berlangsung hingga larut malam tersebut tidak menguap begitu saja. Para pimpinan PCPM Kandangan mencatat setiap masukan sebagai bahan evaluasi dan penyusunan rencana strategis (Renstra) jangka pendek maupun panjang.

Kesepakatan tak tertulis yang lahir dari POS Ronda #6 ini adalah komitmen untuk "Satu Komando, Satu Barisan". Soliditas KOKAM dan PCPM akan terus diuji oleh waktu, namun dengan rutinnya pertemuan-pertemuan organik seperti ini, fondasi organisasi diyakini akan semakin kokoh.

Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk merealisasikan gagasan yang telah disepakati. Wajah-wajah lelah namun puas terpancar dari para peserta saat berpamitan pulang, membawa semangat baru untuk berkhidmat.

POS Ronda #6 di Malebo telah membuktikan bahwa dari obrolan warung kopi dan tradisi lesehan, bisa lahir pemikiran-pemikiran besar. PCPM Kandangan kini siap melangkah lebih jauh, membawa panji kemajuan Islam dan persyarikatan di bumi Temanggung, khususnya di wilayah Kandangan.

Sampai jumpa di POS Ronda berikutnya!



Semarak Milad ke-113: PCM Kandangan “Hijaukan” Jalan Utama, Tegaskan Komitmen Memajukan Kesejahteraan Bangsa

KANDANGAN, TEMANGGUNG – Suasana berbeda terlihat di sepanjang jalan protokol dan titik-titik strategis di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, dalam beberapa hari terakhir. Nuansa hijau dengan lambang matahari bersinar cerah mendominasi pemandangan ruang publik, menandakan hadirnya momen istimewa bagi warga Persyarikatan.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kandangan secara serentak dan masif telah menindaklanjuti instruksi resmi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung untuk menyemarakan Milad ke-113 Muhammadiyah. Langkah ini merupakan respon cepat atas surat instruksi Nomor 020/INS/III.13/M/2025 yang dikeluarkan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Tim Data, Media, dan Komunikasi Terpadu PDM Temanggung.

Respon Cepat Terhadap Instruksi PDM

Pemasangan atribut luar ruang ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan bentuk kepatuhan organisasi (sam’an wa tho’atan) PCM Kandangan terhadap pimpinan di tingkat daerah. Sebagaimana tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua MPI PDM Temanggung, Oman Faiyun, S.Kom, M.Pd., dan diketahui oleh Ketua PDM Temanggung, Drs. H. Makmun Pitoyo, M.Pd., seluruh elemen Muhammadiyah diinstruksikan untuk memeriahkan momentum bersejarah ini, baik di ruang fisik maupun digital.

“Kami di PCM Kandangan menerima instruksi tersebut dan langsung bergerak. Bagi kami, syiar fisik melalui baliho dan spanduk adalah cara kami menyapa masyarakat, mengingatkan bahwa Muhammadiyah telah hadir selama 113 tahun untuk umat dan bangsa,” ujar salah satu perwakilan PCM Kandangan di sela-sela pemantauan pemasangan atribut.

Titik Strategis dan Pesan Visual

Baliho-baliho besar dengan desain resmi bertema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” kini berdiri kokoh di persimpangan-persimpangan utama Kecamatan Kandangan, area pasar, serta di depan kompleks Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti sekolah dan masjid. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan cermat agar pesan Milad dapat terbaca oleh khalayak luas, tidak hanya oleh warga Muhammadiyah, tetapi juga oleh masyarakat umum yang melintas.

Visual baliho yang menampilkan logo resmi Milad ke-113 dengan elemen grafis yang modern namun tetap memancarkan identitas keislaman, memberikan warna tersendiri bagi estetika kota kecamatan. Pemasangan ini melibatkan kerja sama sinergis antara pimpinan cabang, ranting, hingga organisasi otonom (Ortom) kepemudaan yang bahu-membahu mendirikan tiang dan membentangkan spanduk. Semangat gotong royong ini mencerminkan soliditas warga Muhammadiyah di Kandangan.

Memaknai Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

Lebih dari sekadar perayaan visual, PCM Kandangan menjadikan pemasangan baliho ini sebagai momentum refleksi terhadap tema besar Milad tahun ini: Memajukan Kesejahteraan Bangsa. Di Kandangan, tema ini diterjemahkan sebagai komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di berbagai amal usaha yang dimiliki.

Kehadiran baliho-baliho tersebut seolah menjadi penegas bahwa Muhammadiyah di Kandangan tidak hanya sibuk dengan urusan internal, tetapi juga terus berupaya memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pendidikan, pelayanan sosial, dan dakwah yang mencerahkan. Angka 113 tahun (18 November 1912 – 18 November 2025) yang terpampang jelas menjadi bukti ketahanan dan kontribusi panjang organisasi ini dalam sejarah bangsa Indonesia.

Gema Syiar di Ruang Digital

Tidak hanya berhenti pada pemasangan atribut fisik, PCM Kandangan juga mengamalkan poin kedua dari instruksi MPI PDM Temanggung, yaitu memeriahkan Milad di ruang digital. Seiring dengan naiknya baliho-baliho di jalanan, warga Muhammadiyah Kandangan juga membanjiri media sosial dengan twibbon, ucapan selamat, dan konten grafis sesuai pedoman identitas visual yang telah ditetapkan.

Penggunaan tagar resmi seperti #Milad113Muhammadiyah, #MemajukanKesejahteraanBangsa, dan #Muhammadiyah di berbagai platform media sosial kader Kandangan menunjukkan bahwa syiar dakwah kini telah bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Sinergi antara syiar offline (baliho/spanduk) dan online (media sosial) ini menciptakan resonansi yang kuat, menjadikan atmosfer Milad ke-113 terasa sangat hidup dan meriah di wilayah Kandangan.

Harapan dan Doa

Puncak peringatan Milad pada 18 November 2025 diharapkan menjadi momentum penguatan ghirah (semangat) ber-Muhammadiyah. Dengan terpasangnya atribut-atribut ini, PCM Kandangan berharap dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa memiliki di kalangan anggota, serta menumbuhkan simpati dan dukungan dari masyarakat luas.

“Baliho ini adalah simbol kehadiran kami. Pesannya jelas, kami ada untuk memajukan kesejahteraan bangsa, dimulai dari lingkup terkecil di Kecamatan Kandangan,” pungkas perwakilan PCM tersebut.

Dengan langkah tegap dan semangat pembaharuan, PCM Kandangan membuktikan bahwa instruksi pimpinan bukan sekadar surat yang dibaca, melainkan amanat yang harus diwujudkan dalam aksi nyata. Semarak baliho di sudut-sudut Kandangan menjadi saksi bisu kemeriahan dan keseriusan Muhammadiyah dalam menyongsong abad kedua perjalanannya, terus menyinari negeri dengan amal nyata.

Perkuat Fardhu Kifayah dan Regenerasi Pemulasaran Jenazah, PCM Kandangan Utus Kader Muda dalam Pelatihan di RS PKU Muhammadiyah Temanggung

TEMANGGUNG – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kandangan menunjukkan komitmen serius dalam pembinaan umat dan pelayanan sosial kemasyarakatan. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan aktif PCM Kandangan dalam agenda strategis “Pelatihan Rukti Jenazah” yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Temanggung. Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 20 November 2025 ini, bertempat di Aula RS PKU Muhammadiyah Temanggung, dan dihadiri oleh perwakilan PCM se-Kabupaten Temanggung.


Merespons undangan resmi bernomor 1927/III/RSMT/UND/2025 yang ditandatangani oleh Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Temanggung, dr. Achirudin Timora, Sp.N., MMR., PCM Kandangan mengirimkan dua orang utusan terbaik dari unsur Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Pengiriman delegasi muda ini bukan tanpa alasan; ini adalah langkah taktis untuk menjawab tantangan regenerasi dalam hal pelayanan umat, khususnya dalam urusan kematian yang sering kali hanya dikuasai oleh kalangan sepuh.

Urgensi dan Manfaat Kegiatan: Menjaga Kemurnian Syariat

Fokus utama dari partisipasi PCM Kandangan dalam pelatihan ini adalah untuk menyerap ilmu dan keterampilan yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pemulasaran atau rukti jenazah bukan sekadar tradisi, melainkan ibadah yang memiliki aturan main (fiqih) yang ketat. Dalam banyak kasus di masyarakat, proses pengurusan jenazah sering kali bercampur dengan tradisi-tradisi yang tidak memiliki landasan dalil yang kuat (bid’ah) atau bahkan bertentangan dengan prinsip kesehatan.

Melalui pelatihan ini, kedua delegasi AMM Kandangan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai tata cara memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah. Manfaat dari standarisasi ini sangat krusial. Dengan memiliki kader yang paham ilmu rukti jenazah yang sahih, PCM Kandangan dapat menjamin bahwa pelayanan jenazah di wilayah Kandangan dilakukan dengan cara yang paling ahsan (baik) dan memuliakan si mayit, serta menenangkan keluarga yang ditinggalkan karena yakin prosesnya sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Regenerasi Petugas: Mematahkan Mitos “Tugas Orang Tua”

Salah satu manfaat terbesar yang disasar oleh PCM Kandangan melalui pengiriman dua kader AMM ini adalah aspek regenerasi. Selama ini, stigma yang berkembang di masyarakat adalah bahwa petugas rukti jenazah (modin/kaum) haruslah orang yang sudah tua. Hal ini menyebabkan krisis kaderisasi. Ketika petugas senior berhalangan atau wafat, masyarakat sering kali kebingungan mencari pengganti.

Kehadiran delegasi muda dari Kandangan di Aula RS PKU Muhammadiyah Temanggung hari ini menjadi simbol perubahan. Ilmu Fardhu Kifayah—kewajiban kolektif yang jika tidak dikerjakan oleh sebagian orang maka berdosalah seluruh kampung—kini mulai ditransfer kepada generasi muda. Pemuda Muhammadiyah dan unsur AMM lainnya di Kandangan diharapkan menjadi garda terdepan yang sigap. Manfaat jangka panjangnya adalah ketahanan sosial masyarakat Kandangan; kapan pun ada musibah kematian, kader muda Muhammadiyah siap turun tangan tanpa harus menunggu petugas dari luar desa.

Perspektif Medis dan Keamanan: Nilai Tambah Pelatihan Rumah Sakit

Nilai tambah yang sangat signifikan dari pelatihan yang diadakan oleh institusi kesehatan seperti RS PKU Muhammadiyah Temanggung adalah integrasi antara syariat dan standar kesehatan medis. Delegasi PCM Kandangan tidak hanya belajar aspek ritual, tetapi juga aspek keamanan biologis (biosafety).

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan tentang bagaimana menangani jenazah dengan kondisi khusus, misalnya jenazah dengan penyakit menular atau kondisi fisik tertentu akibat kecelakaan. Pengetahuan ini sangat vital bagi relawan di tingkat cabang dan ranting. Manfaatnya adalah perlindungan diri bagi petugas pemulasaran itu sendiri. Kader AMM Kandangan kini memahami pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan teknik memandikan yang aman agar tidak terjadi penularan penyakit, namun tetap menjaga kehormatan jenazah. Ini adalah kombinasi ilmu agama dan sains yang menjadi ciri khas gerakan Muhammadiyah yang berkemajuan.

Dampak Sosial bagi Masyarakat Kandangan

Partisipasi dua orang utusan AMM ini diharapkan membawa efek bola salju (snowball effect) di wilayah Kandangan. Ilmu yang didapat dari RS PKU Muhammadiyah Temanggung tidak akan berhenti di ruang pelatihan. PCM Kandangan berencana agar kedua kader ini nantinya menjadi instruktur atau fasilitator untuk menularkan ilmu rukti jenazah kepada anggota AMM lainnya, bahkan kepada masyarakat umum di pengajian-pengajian ranting.

Dengan demikian, manfaat kegiatan ini akan dirasakan langsung oleh umat. Keberadaan tim rukti jenazah yang cekatan, berilmu, dan masih muda akan memberikan rasa tenang bagi masyarakat. Dakwah bil hal (dakwah dengan perbuatan nyata) seperti inilah yang menjadi kekuatan Muhammadiyah. Pelayanan terhadap jenazah adalah momen emosional bagi keluarga duka, dan kehadiran kader Muhammadiyah yang membantu dengan profesionalisme dan kelembutan akan menjadi syiar Islam yang sangat menyentuh hati.

Langkah RS PKU Muhammadiyah Temanggung dalam menyelenggarakan acara ini, dan respons cepat PCM Kandangan dengan mengirimkan utusannya, adalah kolaborasi sinergis yang memperkuat ukhuwah dan layanan sosial. Bagi PCM Kandangan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis semata, melainkan upaya merawat kehidupan sosial-keagamaan masyarakat agar tetap berjalan di atas rel syariat yang murni, aman secara medis, dan berkelanjutan berkat hadirnya kader-kader muda yang kompeten.

TEMANGGUNG, 10 NOVEMBER 2025 – Di bawah langit pagi yang cerah, Alun-Alun Kabupaten Temanggung menjadi saksi bisu gelaran upacara sakral yang sarat makna. Ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, pelajar, dan organisasi kemasyarakatan, berkumpul dalam satu barisan. Di antara mereka, hadir dengan seragam kebanggaan, jajaran Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kandangan.

Kehadiran KOKAM Kandangan ini adalah untuk memenuhi undangan resmi dari Panitia Pelaksana Kegiatan Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Jadi ke-191 Kabupaten Temanggung, sebagaimana tertuang dalam surat bernomor B/191/003.3/XI/2025. Upacara yang berlangsung dari pukul 07.30 hingga 09.00 WIB ini menjadi momentum ganda: mengenang jasa para pahlawan dan merayakan hari jadi kabupaten.

Bagi KOKAM Kandangan, kehadiran ini bukan sekadar formalitas seremonial. Ia adalah wujud komitmen dan kesiapsiagaan organisasi dalam berpartisipasi aktif pada agenda-agenda penting kebangsaan dan kedaerahan.

Materi Acara: Refleksi Ganda Kebangsaan dan Kedaerahan

Sesuai dengan tujuannya, materi dan substansi acara upacara kali ini terfokus pada dua pilar utama: spirit kepahlawanan nasional dan evaluasi pembangunan daerah. Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Temanggung menyampaikan amanat yang menyentuh kedua aspek tersebut secara mendalam.

1. Amanat Hari Pahlawan: Menjadi Pahlawan Masa Kini

Bagian pertama amanat difokuskan pada peringatan Hari Pahlawan. Suasana di Alun-Alun seketika menjadi hening dan khidmat. Inspektur upacara mengajak seluruh peserta untuk menundukkan kepala sejenak, mengenang pertumpahan darah para pejuang dalam pertempuran 10 November di Surabaya.

"Hari ini," seru Bupati dalam amanatnya, "kita tidak sedang berperang mengangkat senjata. Namun, kita sedang dalam peperangan yang tak kalah berat. Kita berperang melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, bahaya narkoba, dan ancaman disintegrasi bangsa akibat hoaks dan ujaran kebencian."

Substansi materi ini menekankan bahwa relevansi kepahlawanan telah bergeser. Pahlawan masa kini adalah mereka yang berjuang di bidangnya masing-masing. Seorang guru yang mengajar di pelosok, seorang petani yang berinovasi untuk ketahanan pangan, seorang tenaga kesehatan yang mendedikasikan diri pasca-pandemi, dan seorang pemuda yang berani menciptakan lapangan kerja.

Bagi anggota KOKAM Kandangan yang hadir, pesan ini memiliki makna khusus. Sebagai angkatan muda yang memegang teguh nilai kesiapsiagaan, mereka dipanggil untuk menjadi 'pahlawan' di lingkungan sosial, tanggap bencana, dan menjadi garda terdepan melawan paham-paham yang merusak persatuan.

2. Amanat Hari Jadi ke-191: Evaluasi dan Visi Pembangunan

Memasuki bagian kedua, fokus bergeser pada perayaan Hari Jadi ke-191 Kabupaten Temanggung. Ini adalah momen refleksi dan evaluasi. Bupati memaparkan capaian-capaian pembangunan yang telah diraih, seperti peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi di sektor agraris, dan pembangunan infrastruktur yang kian merata.

Namun, materi acara tidak hanya berisi pujian. Secara terbuka, dipaparkan pula tantangan-tantangan ke depan. Isu stabilitas harga komoditas tembakau dan kopi sebagai primadona daerah, penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda, dan adaptasi digital di semua lini pemerintahan menjadi sorotan utama.

"Usia 191 tahun bukanlah usia yang muda. Ini adalah usia yang matang, yang menuntut kita untuk tidak hanya berlari, tetapi berlari cepat mengejar ketertinggalan, berinovasi, dan berkolaborasi," tegas Bupati.

Dalam konteks inilah, kehadiran organisasi masyarakat seperti KOKAM, Banser, Senkom, dan PPI—yang turut diundang—menjadi sangat penting. Pemerintah daerah menegaskan tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi (pentahelix) antara pemerintah, masyarakat (termasuk ormas), akademisi, pelaku usaha, dan media adalah kunci untuk mewujudkan Temanggung yang 'mapan, mandiri, dan sejahtera'.

KOKAM Kandangan: Siap Mengawal Pembangunan

Seusai upacara, salah satu perwakilan KOKAM Kandangan menyatakan bahwa materi yang disampaikan dalam upacara sangat relevan dengan program kerja organisasi.

"Kami hadir di sini tidak hanya sebagai peserta. Kami hadir untuk menyerap spiritnya. Amanat tentang pahlawan masa kini dan tantangan pembangunan daerah adalah 'panggilan tugas' bagi kami," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa KOKAM Kandangan, di bawah naungan PCM Kandangan, akan terus berkomitmen dalam program-program kemanusiaan, tanggap bencana, dan pembinaan generasi muda.

"Pesan Bupati jelas. Pemuda dan ormas adalah mitra strategis. Kami di KOKAM Kandangan siap mengawal agenda pembangunan di wilayah kami, menjaga kondusivitas, dan menjadi pahlawan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar," tutupnya.

Kehadiran KOKAM Kandangan di Alun-Alun Temanggung pagi itu, bersama dengan elemen bangsa lainnya, menjadi simbol bahwa semangat kepahlawanan dan komitmen membangun daerah masih menyala terang di hati generasi muda.

KANDANGAN – Panitia pelaksana KEMAIS 2025 menggelar rapat koordinasi (Rakor) ulang sekaligus melakukan peninjauan kembali kesiapan di Cabang Kandangan, yang berlangsung pada Kamis (6/11/2025) malam.

Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Ar Rahmah, Malebo ini difokuskan untuk mengkonfirmasi kesiapan akhir tuan rumah menjelang pelaksanaan acara.

Rapat koordinasi yang dihadiri oleh jajaran panitia inti dan perwakilan lokal Cabang Kandangan ini memiliki agenda utama untuk memverifikasi dua aspek krusial: perijinan dan perlengkapan.

"Kunjungan dan rapat koordinasi semalam adalah untuk memastikan kesiapan di titik-titik vital. Kami tidak ingin ada kendala teknis di hari pelaksanaan," ujar salah seorang perwakilan panitia pelaksana.

Dalam pertemuan tersebut, panitia melakukan pengecekan detail mengenai status perijinan penggunaan lapangan yang akan menjadi lokasi utama kegiatan. Pihak panitia lokal Cabang Kandangan optimis bahwa seluruh proses administrasi perijinan akan disetujui oleh otoritas terkait dan siap digunakan.

Selain itu, fokus peninjauan juga mencakup ketersediaan dan kesiapan perlengkapan pendukung. Panitia memverifikasi daftar inventaris, mulai dari perangkat teknis seperti tempat MCK dan sumber air, hingga logistik non-teknis untuk peserta dan tamu.

"Kami telah meninjau kembali semua daftar kebutuhan. Alhamdulillah, dari laporan panitia lokal Kandangan, semua perlengkapan yang dibutuhkan telah terkonfirmasi ketersediaannya dan siap didistribusikan," tambah perwakilan panitia tersebut.

Hasil dari rapat dan peninjauan semalam menyimpulkan bahwa Cabang Kandangan secara teknis dan administratif telah siap menjadi bagian dari suksesnya KEMAIS 2025. Rapat ditutup dengan komitmen bersama untuk menjaga koordinasi hingga hari pelaksanaan acara.


KANDANGAN – Sejumlah personil Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (KOKAM) Kandangan turut serta dalam aksi gotong royong pembangunan masjid di Desa Ngemplak, Ahad, 2 November 2025. Aksi ini difokuskan untuk membantu panitia dalam proses perakitan besi konstruksi.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dari para anggota Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM. Mereka terlihat bahu-membahu dengan warga dan pekerja setempat untuk memotong, membengkokkan, dan merangkai besi tulangan yang akan digunakan untuk pengecoran tiang dan struktur masjid.

Didik, selaku koordinator kegiatan, menyatakan bahwa partisipasi ini merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk hadir dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Ini adalah panggilan dan bagian dari dakwah kami di lapangan. Ketika mendengar ada pembangunan masjid yang membutuhkan tenaga, khususnya untuk pekerjaan yang cukup berat seperti perakitan besi, kami segera mengoordinasikan anggota untuk turun membantu," ujarnya di lokasi.

Ia menambahkan bahwa KOKAM dan Pemuda Muhammadiyah tidak hanya fokus pada kegiatan internal organisasi, tetapi juga harus peka terhadap kebutuhan lingkungan sekitar.

Pihak panitia pembangunan masjid Desa Ngemplak menyambut hangat dan mengapresiasi bantuan tenaga yang diberikan. Pak Sriyanto, mewakili panitia, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan bantuan tenaga dari rekan-rekan Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM Kandangan. Bantuan ini sangat berarti dan tentu mempercepat proses pengerjaan konstruksi, terutama di bagian perakitan besi yang memang butuh banyak tenaga," kata Pak Sriyanto.

Aksi gotong royong ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses pembangunan fisik masjid, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat.



Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.