Gerakan Jihad Ekonomi: PCPM Kandangan Survei Lahan Milik Tokoh Muhammadiyah Baledu untuk Sentra Sayuran Produktif

Gerakan Jihad Ekonomi: PCPM Kandangan Survei Lahan Milik Tokoh Muhammadiyah Baledu untuk Sentra Sayuran Produktif

KANDANGAN (23/11/2025) – Semangat kemandirian ekonomi terus digelorakan oleh angkatan muda Muhammadiyah. Pada hari ini, Ahad, 23 November 2025, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kandangan merealisasikan langkah konkret dalam pilar ketiga Muhammadiyah, yakni bidang ekonomi, dengan melaksanakan survei lokasi lahan produktif di wilayah Ranting Muhammadiyah Baledu.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis antara PCPM Kandangan dengan salah satu tokoh senior Muhammadiyah Ranting Baledu. Tokoh tersebut dengan sukarela meminjamkan lahan miliknya untuk dikelola sepenuhnya oleh Pemuda Muhammadiyah sebagai lahan pertanian produktif. Langkah ini dinilai sebagai terobosan vital dalam menciptakan amal usaha yang nyata, sekaligus memutus ketergantungan organisasi pada pendanaan konvensional.

Sinergi Lintas Generasi

Pukul 08.00 WIB, rombongan pengurus PCPM Kandangan yang terdiri dari Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan serta anggota KOKAM tiba di lokasi. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pemilik lahan dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Baledu. Suasana sejuk pedesaan Baledu menjadi saksi kolaborasi apik antara golongan tua yang memiliki aset dan golongan muda yang memiliki tenaga serta visi inovasi.

Dalam sesi survei tersebut, tim melakukan pengukuran luas lahan, pengecekan kontur tanah, serta analisis sumber air irigasi. Hal ini krusial mengingat rencana utama pemanfaatan lahan ini adalah untuk budidaya tanaman hortikultura, khususnya sayur-sayuran jangka pendek yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan perputaran modal yang cepat.

Ketua PCPM Kandangan, Wahyu, di sela-sela kegiatan survei menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bertani biasa.

"Ini adalah bentuk jihad ekonomi. Kami tidak ingin Pemuda Muhammadiyah hanya sibuk di ruang rapat, tetapi juga harus turun ke tanah, berkeringat, dan menghasilkan sesuatu yang nyata. Kepercayaan yang diberikan oleh Ayahanda Rinjani ini adalah amanah besar. Lahan ini harus jadi role model bagaimana wakaf manfaat atau pinjam pakai lahan bisa menghidupi nafas organisasi," ujarnya dengan penuh semangat.

Fokus Komoditas: Ketahanan Pangan Lokal

Berdasarkan hasil diskusi di lapangan setelah melihat kondisi tanah yang gembur dan ketersediaan air yang cukup memadai, tim survei menyimpulkan bahwa lahan ini sangat potensial untuk ditanami berbagai jenis sayuran. Beberapa komoditas yang masuk dalam radar perencanaan antara lain cabai, terong, kangkung, bayam, hingga tomat.

Pilihan jatuh pada tanaman sayuran bukan tanpa alasan. Selain masa panen yang relatif singkat (mulai dari 25 hari hingga 3 bulan), permintaan pasar terhadap sayuran segar di wilayah Kandangan dan sekitarnya masih sangat tinggi.

"Kami melihat peluang pasar yang terbuka. Rencananya, hasil panen nanti tidak hanya dijual ke pasar induk, tetapi juga akan kami tawarkan langsung ke warga persyarikatan melalui sistem pre-order atau pasar warga. Ini menciptakan ekosistem ekonomi yang berputar dari jamaah untuk jamaah," tambah Koordinator Bidang Ekonomi PCPM Kandangan.


Strategi ini diharapkan mampu menjadi penopang kas organisasi. Keuntungan dari pengelolaan lahan ini diproyeksikan untuk mendanai kegiatan-kegiatan dakwah Pemuda Muhammadiyah, santunan sosial, hingga pengembangan kapasitas kader, sehingga PCPM Kandangan dapat memiliki kemandirian finansial yang berkelanjutan.

Spirit Al-Maun dalam Pertanian

Pemilik lahan, Ayahanda Rinjani, menyampaikan rasa harunya melihat semangat anak-anak muda yang mau turun ke sawah. Bagi beliau, meminjamkan lahan ini adalah implementasi dari spirit Al-Maun dan ta’awun (tolong-menolong). Daripada lahan tersebut tidur atau kurang produktif, menyerahkannya kepada Pemuda Muhammadiyah dinilai akan membawa keberkahan yang lebih luas.

"Muhammadiyah itu besar karena keikhlasan warganya. Saya titipkan lahan ini kepada anak-anak muda agar dikelola dengan serius. Jangan takut gagal, karena bertani itu belajar sabar dan tawakal. Harapan saya, dari tanah ini nanti tumbuh kader-kader yang tidak hanya pandai berpidato, tapi juga pandai mencari nafkah dan memberdayakan masyarakat," ungkapnya.

Langkah Selanjutnya

Pasca survei hari ini, tim PCPM Kandangan akan segera menyusun timeline kerja. Tahap pertama yang akan dilakukan dalam minggu ini adalah pembersihan lahan (land clearing) dan pengolahan tanah. PCPM juga berencana melibatkan kader-kader muda yang memiliki latar belakang pendidikan pertanian atau pengalaman bertani untuk menjadi mentor teknis di lapangan.

Program ini juga diharapkan menjadi laboratorium alam bagi kader. Di sini, mereka akan belajar manajemen agribisnis, kerja sama tim, hingga strategi pemasaran digital untuk produk pertanian.

Kegiatan survei berakhir pada pukul 17.00 WIB, ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah sederhana. Dengan terlaksananya survei ini, satu langkah besar telah diambil oleh PCPM Kandangan. Di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu, inisiatif pengelolaan lahan produktif di Baledu ini menjadi oase optimisme bahwa Pemuda Muhammadiyah siap menjadi pilar penyangga ekonomi umat yang tangguh dan berkemajuan.

Dari Baledu, benih kemandirian itu mulai disemaikan. Insya Allah, dalam waktu dekat, panen raya keberkahan akan segera dinikmati bersama.

Tags

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.