TEMANGGUNG (30/11/2025) – Langit pagi di atas Alun-alun Temanggung tampak cerah pada hari Ahad, 30 November 2025. Sejak pukul 07.00 WIB, ribuan warga persyarikatan yang mengenakan pakaian Batik Muhammadiyah Nasional mulai memadati pusat kota, mengubah wajah alun-alun menjadi lautan manusia yang penuh semangat. Hari ini menjadi momen bersejarah bagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung yang menggelar Tabligh Akbar sebagai puncak resepsi Milad Muhammadiyah ke-113.
Di tengah antusiasme ribuan jamaah tersebut, tampak pemandangan yang berbeda di beberapa titik strategis. Barisan baret merah dengan seragam loreng khas Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) berdiri tegap, sigap memantau situasi. Di antara pasukan pengaman tersebut, personel KOKAM dari Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kandangan hadir dengan kekuatan penuh, mengambil peran ganda yang krusial: turut memeriahkan syiar sekaligus menjadi garda terdepan dalam mengamankan jalannya acara.
Dedikasi KOKAM Kandangan: Lebih dari Sekadar Penjaga
Kehadiran KOKAM PCPM Kandangan dalam agenda besar ini bukan sekadar formalitas. Sejak pagi buta, sebelum acara dimulai pada sesi “Pra Acara”, personel KOKAM Kandangan telah melakukan apel koordinasi. Mereka menyebar di berbagai titik vital, mulai dari pengaturan area parkir, sterilisasi panggung utama, hingga membuat barikade manusia untuk memastikan tamu VIP dan pembicara dapat memasuki lokasi dengan aman.
Partisipasi KOKAM Kandangan hari ini membawa misi “memeriahkan dan mengamankan”. Di satu sisi, kehadiran mereka adalah bentuk syiar kekuatan angkatan muda Muhammadiyah yang solid. Di sisi lain, mereka menjalankan fungsi pam-wal (pengamanan dan pengawalan) untuk memastikan ketertiban ribuan jamaah yang hadir agar tetap kondusif, mengingat acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dan melibatkan massa yang sangat besar. Ketegasan yang dibalut dengan kesantunan menjadi ciri khas pelayanan mereka kepada warga persyarikatan hari ini.
Rangkaian Acara yang Padat dan Bermakna
Acara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan penampilan memukau dari siswa-siswi SD dan MI Muhammadiyah se-Temanggung. Penampilan seni dan budaya dari tunas-tunas muda ini menjadi pembuka yang menyegarkan, disaksikan dengan bangga oleh para orang tua dan jamaah. Personel KOKAM Kandangan terlihat membantu menertibkan area depan panggung agar anak-anak dapat tampil maksimal tanpa gangguan dari kerumunan penonton yang antusias.
Memasuki pukul 08.30 WIB, acara inti dibuka. Suasana semakin khidmat ketika lagu Indonesia Raya dan Sang Surya bergema di Alun-alun Temanggung. KOKAM Kandangan mengambil sikap sempurna, memberikan penghormatan tertinggi sebagai simbol nasionalisme dan loyalitas pada persyarikatan.
Salah satu momen penting dalam resepsi Milad kali ini adalah sesi pada pukul 09.30 WIB, yakni penganugerahan CRM Awards 2025 dan Launching Kemah Anak Islam (KEMAIS). Peluncuran KEMAIS ini menjadi sorotan khusus bagi Pemuda Muhammadiyah. KEMAIS digadang-gadang sebagai kawah candradimuka bagi kader-kader cilik Muhammadiyah masa depan. Bagi KOKAM Kandangan, peluncuran ini adalah sinyal positif regenerasi, di mana mereka siap menjadi kakak asuh dan pelindung bagi adik-adik peserta kemah nantinya.
Tabligh Akbar: Menyelami Sejarah untuk Masa Depan
Puncak acara berlangsung pada pukul 10.00 WIB dengan digelarnya Tabligh Akbar. Dua tokoh sentral hadir di atas panggung: Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim M.A., seorang Sejarawan Muhammadiyah yang disegani, serta Drs. Makmun Pitoyo, M.Pd., selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung.
Dalam tausiyahnya, Prof. Sudarnoto menekankan pentingnya merefleksikan perjalanan 113 tahun Muhammadiyah dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Narasi sejarah yang beliau sampaikan membakar semangat jamaah, mengingatkan bahwa Muhammadiyah lahir untuk memberi solusi bagi umat. Sementara itu, Drs. Makmun Pitoyo memberikan penguatan ideologis bagi warga Temanggung untuk terus solid dan berkemajuan.
Selama sesi inti ini berlangsung, kewaspadaan KOKAM Kandangan justru meningkat. Mereka memastikan tidak ada gangguan suara atau pergerakan massa yang dapat memecah konsentrasi jamaah dalam menyimak ilmu. Kepatuhan jamaah terhadap catatan panitia untuk “menjaga kebersihan” juga turut diawasi oleh anggota KOKAM, yang sesekali dengan ramah mengingatkan warga untuk memungut sampah di sekitar mereka.
Sinergi untuk Temanggung Berkemajuan
Acara berakhir menjelang pukul 11.00 WIB dengan tertib. Peran KOKAM PCPM Kandangan belum selesai saat panggung ditutup. Mereka membantu mengurai kemacetan arus balik jamaah dan memastikan area Alun-alun Temanggung kembali bersih seperti sedia kala.
Partisipasi aktif KOKAM Kandangan dalam Milad ke-113 ini membuktikan bahwa Pemuda Muhammadiyah di tingkat cabang memiliki ghirah (semangat) yang tinggi. Sinergi antara KOKAM, panitia daerah, dan ribuan warga Muhammadiyah menjadikan perhelatan di Alun-alun Temanggung hari ini bukan sekadar seremonial ulang tahun organisasi, melainkan sebuah unjuk kekuatan solidaritas Islam yang damai, tertib, dan berkemajuan.
Bagi KOKAM PCPM Kandangan, tugas hari ini adalah kehormatan. Mengawal ulama, melayani jamaah, dan menjaga marwah persyarikatan adalah implementasi nyata dari trilogi KOKAM: Menjaga Tauhid, Menjaga Ilmu, dan Menjaga Amal. Milad ke-113 Muhammadiyah di Temanggung telah sukses digelar, dan jejak loreng KOKAM Kandangan menjadi saksi bisu dedikasi tanpa batas angkatan muda bagi persyarikatan.

Posting Komentar